Saturday, February 21, 2015

Beauty is You~

Udah hampir satu tahun ini aku pakai produk kecantikan yang ciamik. Kulit wajah ku itu emang bandel dan aku sempat merasa gak pede sama wajah ku yang selalu berjerawat parah, berbagai cara udah dicoba tetep aja hasilnya gak ada. Sampai akhirnya ketemu deh tempat perawatan kecantikan yang cocok sama kulit wajah ku, yeay!

Banyak yang tanya juga aku pakai produk perawatan apa, dimana dan bagaimana soalnya hasilnya keliatan banget perbedaannya sebelum dan sesudah perawatan. Gak takut ketagihan? Nope. Karena aku menyiasatinya dengan masker aloe vera dan madu. Kulit pun butuh 'istirahat'. Kalian bisa baca pengalaman ku di sini tentang petualangan ku mengitari perawatan kecantikan dan sebagian kecil tentang profil tempatnya... hehe.

Kamu pakai produk apa sih?

.3 cream dan facial wash.


Aku pakai poduk dan perawatan dari Naavagreen Indonesia. Aku pakai cream pagi, cream malam, cream iritasi dan facial wash. Iya hanya itu, karena aku hanya butuh itu aja. Aku pengen mengurangi jerawat dan merawat kebersihan kulit ku :)

Lihat isi creamnya.. boleh kan?

Boleh, silakan dilihat biar gak penasaran, hehe.

.cream pagi.

Cream pagi ku ini untuk mengobati jerawat, masing-masing cream punya kodenya sendiri. Kalian bisa cek kode cream di sini. Warna creamnya putih dan wanginya lembut. Jerawat ku berkurang setelah beberapa kali memakai ini dan aku masih rutin memakainya sampai sekarang. Instan? gak, butuh proses yang lumayan lama, perubahannya sekitar dua minggu. Apa jerawat masih muncul? iya, hanya saat PMS (Pre-Menstruation Syndrome) dan itu normal untuk ku.
Terus cream malamnya? Silakan....

.ini cream malam.

Aku pakai 1 jam sebelum tidur dan aku biarkan sampai pagi. Pernah kelupaan pakai gak berpengaruh ke kulit wajah. Warna creamnya kuning dan gak mencolok. Cream ini untuk mencerahkan kulit, cerahnya alami loh gak bikin kita kayak pakai topeng, hihi. Selain berjerawat, kulit ku juga cepat kusam... makanya dokter kasih cream ini :).

Kalo cream yang satu lagi itu apa? hihi sabar...

.ini cream anti iritasi. maaf ya ada bercak debunya.

Cream anti iritasi ini aku pakai saat pertama kali perawatan, setelah facial selama 2 hari dan saat kulit ku terasa perih karena kering. Warna creamnya putih.

Cimuk.. cimuk... sabun cuci muka juga dong :). Seperti yang udah teman-teman lihat di foto awal, facial washnya wangi dan bikin segar di muka... sabunnya gak berbusa loh. Aku suka dengan facial washnya :). Aku pakai 2 kali sehari pagi dan sore, apalagi kalo seharian pakai make-up harus segera dibersihkan :) kadang sampai 3 kali sehari pagi, sore dan malam sebelum pakai cream malam... sesuai kebutuhan.

Ada kekurangan dan kelebihan untuk produk dan perawatan yang kamu pakai? Ada... ini bisa jadi pertimbangan kalian untuk pakai produk dan perawatannya :).

*Kelebihan:

  • Hasilnya gak instan, harus telaten dan butuh waktu. Kalo pengen yang instan bukan sini tempatnya :)
  • Creamnya bekerja secara optimal dan memuaskan
  • Kulit cerah tapi gak seperti pake topeng, cerah alami
  • Perawatannya berdasarkan resep dokter, boleh kita minta facial ini-itu tapi dokter yang berhak untuk kasih resep mana facial yang sesuai dengan kondisi kulit wajah kita. Gak mau kan wajah kita malah tambah gak baik gara-gara salah facial
  • Beauty-therapistnya bisa kooperatif dengan customer apalagi ada pelayanan merapikan alis tanpa dipungut biaya waktu facial, hehe
  • Tempatnya bersih, rapi dan wangi
  • Gak ada paksaan untuk pakai produk perawatan, boleh kok ambil facial aja 

*Kekurangan:
  • Cream: tidak tercantum komposisi bahan, expire date dan tanggal produksi (sudah aku sampaikan tentang ini ke pihak Naavagreen, semoga cepat terealisasi). Walaupun ada peringatan untuk 4 bulan pemakaian/penyimpanan tetap belum menjadi patokan kualitas cream
  • Pembayaran cream digabungkan dengan antrian perawatan jadi terlalu lama menunggu kalo sedang penuh. Bagi yang terburu-buru, ada baiknya menunda dan datang lebih awal untuk membeli cream perawatan yang tidak bisa dibeli di cream market. Selain datang lebih awal, teman-teman bisa menyimpan stok cream di rumah.. sekali beli langsung untuk bulan depan
  • Alurnya tidak praktis:
    Perawatan (facial) tanpa cream: datang - daftar - antri konsultasi - konsultasi dokter - antri pembayaran - transaksi - antri facial - facial (kalo facialnya hanya 1 macam bisa langsung pulang, kalo lebih dari 1 ya antri lagi) - pulang

    Perawatan (facial) & cream: datang - daftar - antri konsultasi - konsultasi dokter - antri pembayaran - transaksi - antri pengambilan cream - ambil cream- antri facial - facial (kalo facialnya hanya 1 macam bisa langsung pulang, kalo lebih dari 1 ya antri lagi) - pulang

    Pembelian cream (khusus cream malam dan pagi): datang - isi formulir pembelian cream - antri pembayaran (digabungkan dengan antrian bayar facial, kalo penuh ya antri lama, kalo sepi bisa langsung transaksi) - transaksi - antri pengambilan cream (kadang menyita waktu karena digabungkan dengan antrian perawatan yang ambil cream juga) - ambil cream - pulang

    See? banyak alur antrinya... capek antri kalo pas penuh. :(
Saran untuk teman-teman datang lebih awal, bisa kok datang setengah jam sebelum buka pas kalian libur biar jadi antiran pertama, hihi. Kalo sudah cocok dengan satu dokter, ada baiknya terus dengan dokter tsb karena lebih mengerti riwayat kondisi kulit kita :)

Aku pertama kali test kecocokan dengan ambil facial aja selama 3 kali perawatan, hasilnya bagus dan aku lanjutkan dengan cream. Ingat juga ya teman-teman, kalo produk dan perawatan merk tertentu itu cocok-cocokan... cocok di kamu, belum tentu aku juga cocok... begitu juga sebaliknya :). Semoga bisa membantu kalian ya menemukan produk dan perawatan kecantikan wajah kalian :)



Happy beauty cutie lux!

kiss kiss



Friday, February 20, 2015

Kamehameha!

Good morning, my cutie lux! selalu sehat dan baik ya :)

Aku sejak kecil gak pernah pelihara binatang, baik itu kucing, anjing, burung, maupun binatang peliharaan lainnya. Alasannya karena Bapak punya asma jadi sensitif terhadap bulu binatang. Solusinya, Bapak kasih ikan hias sekalian akuariumnya, ikannya kecil-kecil hihi. Entah kenapa kalo pelihara ikan selalu aja mati padahal udah rajin bersihin akuarium dan kasih makannya teratur... ya nasib... apa gak jodoh kali ya pelihara ikan. hehe akhirnya berhenti pelihara ikan, karena takut kalo pelihara nanti mati lagi. Mungkin nanti kalo tanah belakang rumah digali pasti ditemukan banyak fosil di sana...

Pas kerja untuk pertama kalinya, aku beli kura-kura ya selain gampang-gampang susah peliharanya, aku suka karena kura-kura itu tangguh dan uniknya mereka punya 'rumah' sendiri. hihi :).

Aku perkenalkan satu-satu ya...

.Maruru. 

Namanya Maruru, kalo dari bentuk tempurungnya dia itu betina. Foto yang aku ambil ini adalah foto terakhir, kondisinya lagi sakit (mungkin ada masalah pencernaannya) dan tiga hari kemudian dia mati. Maruru ini bener-bener udah di hati banget, aku pelihara dia pas masih seukuran tutup botol. Maruru adalah tipe kura-kura penjelajah dan tenang. Kalo di luar akuarium suka jalan pelan-pelan dan diam di satu tempat dalam waktu yang lama. Terus nanti jalan lagi pindah tempat dan diam lagi. Hal yang paling dia suka adalah dagunya dielus-elus, hihi... emang sih takut digigit tapi dia tetap tenang dan gak agresif. Pertama kali aku nangis untuk peliharaan ku ya Maruru ini, gimana ya... excited banget bisa beli, pelihara sendiri dan ada temennya. Terus binatang kesayangan mati itu rasanya bener-bener kehilangan. Aku menguburkan Maruru di bawah pohon kopi depan indekos.

Kepergian Maruru gak menghentikan tekad ku untuk pelihara kura-kura lagi dan belajar dari kondisi kesehatan Maruru jadinya lebih perhatian lagi... Yuk kenalan sama Duo Kungfu!

.Duo Kungfu. Coki (let) & Ciko (right).

Mereka itu kura-kura yang aktif, gak mau diem dan makannya banyak :). Hal yang paling mereka sukai adalah main-main pasir di akuarium, pasirnya dikumpulin di tengah akuarium pake kaki mereka terus nanti kalo udah membentuk gundukan, mereka berantakin lagi. Kenapa disebut Duo Kungfu? mereka selalu punya action/atraksi yang bikin aku pengen ketawa, haha.

salah satu action mereka, mencoba kabur dari akuarium
.Ciko is in action.

Mereka sempat aku bawa ke Bali karena aku harus pindah kerja dan menetap sebulan di sana. Yang bikin aku khawatir adalah suhu air yang dingin bakal bikin mereka sulit beradaptasi. Walau mereka dalam perjalanan waktu bisa beradaptasi di air dingin tapi nafsu makan mereka menurun. Dalam sebulan aku menyelesaikan pekerjaanku dan kembali lagi ke rumah, mereka beradaptasi lagi dengan air dengan suhu hangat, cukup menyita waktu untuk pelan-pelan mengajari mereka beradaptasi dengan mengganti air. Tapi itu bukan menjadi masalah, mereka menunjukan progress yang baik. Tapi berjalannya waktu, 2 minggu kemudian Coki mati... mengambang di akuarium dan Ciko ada di sebelahnya mengendus-endus kepala Coki. Aku menguburkan Coki di bawah pohon durian di belakang rumah. Sekalipun Coki hanya kura-kura, tapi aku menghargai dia dan aku buktikan ke Coki kalo aku itu 'ibu'nya yang baik. :'(

Tinggal Ciko sendirian, aku beli kura-kura lagi biar jadi temen Ciko. Namanya Ulil, aku ambil dari nama tokoh Ulat Kecil di serial anak-anak Si Komo. Cocok juga karena kura-kura ini ukurannya mungil, hihi. Ulil adalah tipe kura-kura jahil, senang mengganggu Ciko.

.Ciko lagi asik berjemur, Ulil santai banget naik di punggung Ciko.
Ciko ini cuek banget sama Ulil, tapi Ulil gak mau nyerah berusaha deketin Ciko. Ciko akhirnya mati menyusul Coki. Ulil sendirian... hem... aku biarkan dia sendiri, karena aku masih takut kalo nanti aku beli untuk nemenin Ulil malah Ulilnya yang mati. Penyesalan ku adalah Ulil diambil kucing tetangga yang sekarang menjadi liar, kucing itu sering masuk teras rumah dan mengendus akuarium Ulil. Sempat beberapa kali kepergok sama kakak ku. Hari naas itu, aku bawa Ulil berjemur dan aku tinggalkan sebentar. 10 menit balik lagi, Ulil lenyap dan ada tapak kaki kucing persis di bawah akuarium Ulil dan sekitarnya yang basah... dapat dipastikan itu dibawa kucing.

Hampir 1 tahun aku gak pelihara kura-kura lagi, rasa takut makin numpuk. Lebaran 2014, aku dihubungi teman kerja ku yang sudah punya anak. Dia meminta ku untuk adopsi kura-kuranya, Momo. Tanpa berpikir panjang, aku mengiyakan dan senang hati menjemput Momo. Yippy! aku punya anak baru :)

.Momo.
Si Jantan yang super aktif ini selalu bikin heboh di rumah, kalo dilepas, dia bakal mejelajah semau dia dan tempat favoritnya adalah di bawah kulkas... agak lucu memang. Paling gak doyan sama sayur dan satu bulan ini males mandi (gosok tempurungnya), dia selalu berusaha lepas dan menyingkirkan sikat buat gosok tempurungnya. Sebagai 'ibu' yang baik, aku gak mau dia gak mandi... baunya bisa amis (pengaruh dari pelet yang dia makan) dan berlumut yang bisa merusak tempurung. Belum bisa menemkan jodoh untuknya walau usia dia sudah mature. We'll find female for you, Momo :). Berharap Momo selalu panjang umur...

Maruru, Ciko, Coki, Ulil dan Momo... mereka mengajarkan aku tentang arti kesetiaan, kepercayaan dan ketangguhan. Mereka bukan hanya kura-kura, tapi mereka adalah pemberi arti dan semangat... mereka dalah contoh. Mereka adalah guru. Mereka punya sifat seperti manusia, jahil, aktif, cuek, perhatian dan lain-lain. Setelah kehilangan Maruru, Duo Kungfu dan Ulil, aku menyadari mereka juga menyerap energi di sekitar ku, apa yang sedang aku alami mereka bisa merasakannya. They are best turtles...

Sayangi dan rawatlah binatang peliharaan kalian ya cutie lux, peduli juga dengan kebutuhan mereka :). Mereka sudah memberikan yang terbaik untuk kita, jadi kewajiban kita memberikan yang terbaik untuk mereka :)



Mother of 5 Turtles
.Asalia
.

*noted: tidak ada unsur kesengajaan dan kekerasan pada action mereka. mereka bergerak dengan alami.

Thursday, February 19, 2015

Be A Friend

Pagi ini Antik bersiap pergi ke sekolah, seragam rapi, buku rapi tersimpan dalam tas dan gak lupa juga bekal nasi dan telur ceplok bikinan Ibu sudah dibawa. Antik masih di dalam kamar, duduk di kursi belajarnya. Ibu sudah bersiap dengan sepedanya di teras akan mengantar Antik ke sekolah. Lama Antik tak keluar membuat Ibu penasaran dan masuk ke kamar Antik.
"Tik, ayo cepat berangkat! nanti terlambat lho," ucap Ibu sambil meraih tas sekolah Antik. Antik hanya terdiam.
"Tik..."
"Bu, Antik sakit perut..." ujar Antik
"Lho lho kok kamu sampai berkeringat seperti itu? ya sudah ayo ke dokter biar cepat ditangani."
Sekitar dua minggu ini Antik seperti itu setiap akan berangkat sekolah, selalu sakit perut, pusing kepala, berkeringat, jari-jarinya dingin dan tidak ada semangat.

Dokter mengatakan bahwa Antik mengalami tekanan psikis dan berpengaruh pada kondisi fisiknya  yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Ibu mengelus dada untuk bersabar menerima kenyataan apa yang dialami Antik. Sampai di rumah, Ibu berbicara baik-baik dengan Antik tentang keadaan Antik.

"Tik, Ibu memang akhir-akhir ini melihat kamu setiap mau berangkat sekolah selalu mengeluh sakit perut, ini-itu... apalagi setiap pulang sekolah, kamu berwajah murung tidak seperti biasanya. Cerita sama Ibu ada cerita apa di sekolah?"
"Bu, Antik takut ngomong sama Ibu..."
"Gak apa-apa, Ibu pasti bantu"
"Um... Gini Bu, Antik diejek sama Cupi bahkan sampai menyubit Antik. Cupi selalu bilang kalo Antik itu cuma anak tukang kerupuk dan tukang cuci gak boleh sekolah. Antik diam saja Bu, tapi lama-lama Cupi mengejek sambil mencubit pinggang Antik. Antik takut... walaupun ada Dini yang menghibur tapi tetap saja Antik takut."
"Ya ampun, Tik... besok Ibu ke sekolah ya bertemu dengan Bu Lila. Kamu istirahat saja ya, Tik..."

***

"Ceeeeep! Sudah berapa kali Bapak bilang jangan berkelahi terus? Liat ini pipi lebam, baju kotor.. terus apa ini? aduh Ceeep... Ceeep," kata Bapak sambil mengelus kening karena melihat kondisi Cecep setelah pulang dari les.
"Cecep gak berkelahi, Pak. Cecep mau ngomong sama Bapak..."
"Mandi dulu, nanti ngomong sama Bapak," ujar Bapak sambil berlalu.

"Kenapa kamu gak membalas?" tanya Bapak dengan dahi berkerut.
"Sama saja, Pak... membalas atau tidak, Dodit akan terus seperti itu" terang Cecep.
"Ada apa dengan anak-anak jaman sekarang, sedikit-sedikit ejek dan memukul. Sekarang ikut Bapak, kita ke rumah Dodit untuk tahu apa alasan Dodit memukul kamu. Kalau dia gak mau cerita, Bapak lapor ke polisi."
Ya, itulah solusi Bapak setelah Cecep menceritakan kejadian yang sebenarnya sampai Cecep dipukuli dan diejek. Dodit mengajak Cecep ke lapangan sepak bola yang berada dua blok dari tempat les mereka. Dodit menggertak dan memukul Cecep tanpa sebab. Cecep melihat wajah Dodit yang puas dan senang sambil berkata "Dasar anak kampung! Kurus, hitam, jelek, dan bau!" ketika memukulinya dan tertawa keras setelah melihat Cecep yang tak berdaya.

***

Dari dua ilustrasi di atas bisa kita bayangkan, ejekan dan kekerasan fisik yang dialami Antik dan Cecep bisa berakibat pada sikap dan psikis mereka. Itulah yang dinamakan bullying. Ya, bullying yang saat ini hangat dibicarakan bahkan tahun-tahun sebelumnya. Korban merasa tertekan dan takut untuk mengungkapkan apa yang mereka alami di bawah ancaman pelaku. Biasanya pelaku mengancam agar korban tidak mengadu kepada orang-orang di sekitar mereka terutama orang tua. Selain itu, korban juga takut mengadu karena selain ancaman, mereka takut disebut tukang adu, tukang lapor dan yang lebih menakutkan lagi kalau mereka akan mengalami bullying yang lebih parah lagi.

Bullying bisa terjadi karena beberapa faktor, mungkin salah satunya karena pelaku merasa dirinya adalah sosok yang patut disegani, hebat dan memiliki segalanya atau bisa jadi karena pelaku pun memiliki kelemahan yang tidak ingin dilihat oleh orang lain. Pelaku akan senang dan puas jika korbannya terlihat rendah diri, takut, terancam, tersudut dan gak ada teman yang mendekatinya. Dari sisi korban pun bisa menjadi sasaran empuk pelaku karena korban terlihat lemah, rendah diri, penakut dan hal lainnya.

Aku pernah mengalami bullying waktu duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, kelas 2 Sekolah Menengah Pertama dan kelas 1 Sekolah Menengah Atas. Korban. Yeah, that's right. Mungkin kalian bertanya, gimana sih rasanya jadi korban? gak nyaman dan beban. Aku gak pernah mendapatkan kekerasan fisik, hanya kekerasan verbal (ucapan/kata-kata) saja dan mempengaruhi kondisi psikis ku... tertekan dan rendah diri.

Waktu kelas 5 Sekolah Dasar. Mereka dengan mudahnya berkata bahwa aku miskin (secara materi), jelek, anak jawa (mengarah pada rasis) dan badan kurus itu cocok dijadikan makanan anjing. Bagi mereka itu guyonan (bercandaan), tapi bagi ku itu sungguh menyakitkan... membayangkan orang tua ku yang bekerja keras demi hidup dan sekolah ku tapi dengan seenaknya mereka seperti itu.  Terus apa yang kamu lakukan? Aku? Aku cuma bisa nangis... karena memang aku gak mau cari ribut karena baru saja aku pindah ke sekolah baru. Aku cuma punya satu tekad, kalo nanti aku bakal mengalahkan kalian dengan cara yang keren gak pake ejek-ejekan.

Waktu kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Walaupun sudah terpisah sekolah dan hanya bertemu sewaktu-waktu tetap saja mereka asik mengejek bahkan mengejek orang tua ku sendiri. That's enough. Aku ceritain semua yang aku alami sejak kelas 5 SD dan akhirnya aku harus dipindahkan orang tua ku ke kota asal ku. Aku berharap semua akan terasa baru dan menyenangkan... tapi....

Waktu kelas 1 Sekolah Menengah Atas. Mimpi buruk untuk pertama dan terakhir, aku gak mau hidup di kelas yang semuanya menjauhi ku dan menganggap aku bukan bagian dari kelas mereka. Berita yang tisak benar tersebar begitu cepatnya. Ya, cukup... sudah sampai di situ batas ku untuk bertahan. dan ya itu memang yang terakhir kalinya aku dibully. Aku kembali lagi ke kota tempat Bapak bekerja dan menemukan teman-teman yang baik dan tulus terhadap ku. Aku menemukan 'surga' ku.

Apa kamu gak dendam, gak marah dan gak mau balas mereka yang udah bully kamu? Aku cuma manusia dan aku akui kalo aku pernah punya rasa dendam dan marah bahkan ingin membalas lebih dari apa yang mereka lakukan. Tapi aku sadar kalo aku balas dengan kekerasan juga maka aku akan menerima juga kekerasan yang lebih lagi. I stopped my step and took breath.

Aku merengkuh rasa dendam ku, rasa amarah ku terhadap mereka
Aku menghentikan langkah untuk menyulut api itu lagi
Aku menghela nafas dan aku ingin berbuat sesuatu yang lebih elegan
Aku percaya bahwa mereka akan berada di bawah ku, melihat ku ke atas dan mereka akan menyadari bahwa mereka salah

Waktu ketemu mereka aku senyum dan netral... mereka sekarang memandang ku dengan rasa hormat. Aku membuktikan kepada mereka bahwa mereka itu salah menilai dan melakukan bullying lewat prestasi akademik ku yang melaju pesat. Aku bangga dengan diri ku dan aku bersyukur dari tindak bullying tersebut aku mampu berdiri tegak kembali dan berani menyuarakan bahwa tindakan bullying itu BURUK!.

Untuk teman-teman yang pernah mengalaminya, jangan takut untuk mengutarakannya pada orang-orang kepercayaan di sekeliling kalian, terlebih kepada orang tua. Aku senang berbagi kisah dengan kalian karena dengan begini beban yang aku punya bisa berkurang, semoga kalian juga begitu :)




Stop Bullying and Be A Friend... :) 


Be brave my cutie lux!
.Asalia.

Tuesday, February 17, 2015

Choose This, Choose That...

Kecantikan itu tidak hanya dilihat dari fisik saja tapi dari hati juga, hem... lebih baik hatinya yang cantik

Cantik, siapa sih cewek yang gak mau terlihat cantik? pasti semuanya mau dong :). Bagi kalian cantik itu apa sih? cantik itu yang seperti apa? jawab dengan jujur, cukup dalam hati... :)

Cantik, bagi ku dilihat dari berbagai sisi. Pertama, FISIK... emang gak bisa dipungkiri kalo fisik itu nomer satu karena langsung terlihat dengan mata. Menurutku sosok yang cantik itu badannya bersih, smells good, selalu senyum dan sehat. Perkara warna kulit yang udah dari sononya nggak perlu ambil pusing, hehe. Kedua, KARAKTER... dari sini kita bisa lihat mana yang benar-benar cantik dari cara berbicaranya dan cara bersikap. Kebayang kan kalo fisik cantik tapi bicaranya amburadul gak tau tempat dan waktu, kurang santun dan baik... big no. Ketiga, KECERDASAN dan CARA BERPIKIR... nah ini bagian yang paling aku suka, wanita terlihat cantik ketika dia pandai berkomunikasi dan mengeluarkan 'isi' otaknya secara cerdas, mampu berpendapat tanpa harus menjatuhkan lawan :)

Ngobrol-ngobrol tentang kecantikan fisik nih, terutama wajah. Teman-teman pernah punya pengalaman gak tentang klinik atau salon perawatan wajah?, iya iya... ada yang bilang gak dan bilang iya. Sip! aku mau berbagi dengan kalian pengalaman perawatan kulit wajah ku :)

Setiap cewek punya masalah kulitnya masing-masing, ada yang normal berminyak, normal kering, berjerawat batu, berjerawat parah, berjerawat dan berminyak, berjerawat kecil-kecil (orang jawa bilang bruntusan) dan lain sebagainya. Kulit ku ini termasuk berminyak dan berjerawat, benar-benar sulit untuk diatasi!

Masa pubertas mengalami kulit berjerawat dan berminyak yang parah, memang udah dari sono seperti itu. hehe. Aku menjalani perawatan di dokter spesialis kulit di salah satu rumah sakit di Bandung, sayangnya jam prakteknya saat jam sibuk (jam kantor dan jam sekolah) jadi nggak aku teruskan karena selalu ijin nggak masuk sekolah. Hasilnya memang bersih, jerawat berkurang dan minyak jauh berkurang. Tapi sayangnya meninggalkan bekas jerawat yang cukup dalam kayak kawah bulan :(

Aku berhenti melakukan perawatan kulit hampir 2 tahun dan akhirnya aku coba perawatan di salon kecantikan. Hasil pertama memang bersih dan kenyal, tapi setelah 3 kali perawatan jerawat kembali munul dan lebih parah lagi... :( berhenti lagi untuk perawatan. MENYERAH. Sampai kuliah pun aku tetep gak ambil perawatan kulit apa pun karena merasa kecewa dengan hasilnya, walau menuai banyak ejekan, hihi.

Foto jaman kuliah, puft!


Merasa gak pede? iya, tapi berusaha pede, hehe. Masa kuliah ku itu aku bener-bener cuek karena perawatan ini-itu udah nggak berpengaruh. Akhir kuliah aku ditawari tante ku perawatan di salah satu klinik kecantikan di kota M, waktu itu di Semarang belum ada nih klinik kecantikan ini. Dalam perjalanan, aku bener-bener berharap banyak dengan klinik kecantikan ini, berharap klinik ini dapat membantu masalah kulit ku yang bertahun-tahun nggak sembuh atau membaik.

Mulai dari pendaftaran dan konsultasi berjalan dengan baik, seperti biasa, kita harus pake produk kecantikan mereka mulai dari cream, milk cleanser, face toner, facial wash dan gengnya (ribet? iya). Aku cuma pilih facial wash aja karena aku nggak mau ribet. Selesai konsul langsung antri untuk perawatan dan di bagian ini, aku kecewa. Dari harapan super tinggi, tapi berakhir dengan kekecewaan dalam sekejap. Teman-teman bisa membayangkan aku antri dari jam 9 pagi, baru dilayani satu jam sebelum klinik tutup, yang paling mengecewakan lagi front office gak bisa kasih kepastian kapan harus dilayani... mereka cuma bilang "iya mbak, 5 menit lagi...". Laper iya, capek apalagi... :(. Hasilnya? Bersih, mulus dan kenyal walo masih ada bekas perawatan yang kecoklatan. Gak perlu nunggu lama, dua hari kemudian muncul jerawat batu yang lumayan gede dan sakit... satu jerawat tapi sakit. Lagi-lagi aku hentikan, apalagi waktu facial wash habis hem... jerawat langsung muncul lagi. Kulit ku ternyata nggak cocok dengan perawatan mereka.

Lama berkelana waktu masuk dunia kerja, masih dengan kulit berjerawat dan berminyak... bingung mau perawatan apa. Dapet juga sih akhirnya, pakai sabun alami... sabun serai, memang gak wangi ala sabun mandi tapi khasiatnya mantap! wajah bersih, jerawat dan minyak dapat terkontrol dengan baik. Tapi masih belum puas karena membuat kulit kering.

Saudara ku rekomendasi klinik perawatan kecantikan baru di Semarang, ini branch dari klinik kecantikan di Jogjakarta. Sempet ragu karena nggak mau lagi perawatan, takut kecewa dengan hasil yang dulu. Tapi dari saran Ibu, Ibu minta aku buat coba perawatan di sana, perawatan facial biar nanti bisa terlihat perkembangannya sebelum ambil produknya. Oke fix, aku coba ke klinik kecantikan rekomendasi saudaraku.

Mulai dari masuk aja udah suka karena bersih, nyaman dan terutama HIJAU, warna yang aku suka!. Pendaftaran dan konsultasi berjalan dengan baik, front office dan dokternya ramah. Nah, waktunya untuk antri... sempet khawatir nunggu lama atau nggak nih, ternyata cepat dan nggak perlu antri lama walau datang pagi. Langsung aja perawatan facial dan penyinaran, beauty-therapist juga ramah dan nggak langsung nyiksa wajah kita karena mereka patuh dan punya standar pelayanan facial dari dokter. Hasilnya? wajah bersih, kenyal dan jerawat bisa benar-benar dikontrol, jerawat muncul hanya saat pre-menstruation syndrome... yay! suka!. Murah tapi gak murahan. Setelah dua kali perawatan perubahan kulit ku makin membaik :) dan Ibu suka dengan perubahan kulit ku.

Aku ambil creamnya untuk persiapan menghilangkan bekas jerawat yang kayak kawah bulan itu. Banyak yang bilang nanti bakal ketagihan, tapi aku siasati kalau aku pake cream waktu hari-hari kerja aja... kalau nggak ya aku ganti dengan masker madu atau aloe vera. Creamnya bekerja dengan baik dan gak bikin nagih.
Ini hasil perawatannya :)
Hasil? bersih, cerah dan kenyal, hehe... suka banget!. Sekarang hanya berteman dengan komedo yang lumrah terjadi. Gak bisa ke lain hati, kulit ku jadi berteman baik dengan klinik perawatan ini. Akhirnya petualangan ku berkahir di sini, yippy!

Teman-teman bisa mengunjungi fanpage dan tanya-tanya Naavagreen, kalau masih ragu juga nggak apa-apa. Klinik ini gak menyediakan hasil instan, yang penting kita telaten dan sabar.. hihi. Semoga kalian bisa menemukan klinik perawatan kecantikan sesuai dengan 'persahabatan' kulit kalian ya!. Setiap cewek punya kecocokan masing-masing... sama halnya kita pakai sabun mandi, aku cocok sabun bebek, teman ku cocok sabun naga.
Get your beauty and best friend for your skin, my cutie lux! Selamat berkelana!

Kiss Kiss

hi hallo

belum ada yang mau keluar dari kepala...