Sebut saja namanya Senja, cewek aktif di organisasi kampus dan dikenal teman-temannya sebagai penakluk laki-laki. Wajah cantik, tubuh sehat dan pikirannya juga sehat... sehat lahir-batin. Gak kurang, gak lebih. Yang bikin dia spesial itu cuma satu, perhatiannya ke teman-teman :). Sampai sekarang Senja gak punya cowok, belum mau berkomitmen karena pengen fokus kuliah sambil kerja... gak ada waktu buat cowok padahal banyak laki-laki yang antri demi mendapatkan cinta si cewek enerjik ini.
"Sumpah deh Yus, gue udah ngejar cintanya Senja tapi tetep aja ditolak mulu... dosa gue apa?" keluh Cuprit
"Dosa lo banyak Cup, tuh liat sampe rambut lo kribo ngembang gitu," kata Yus sambil cekikikan
"Yaelah Yus... gue harus gimana lagi Yus, nyerah tapi kebayang-bayang terus... ngejar tapi ya gini hasilnya," ucap Cuprit lirih
"Eh jangan nyerah dulu Cup, nih liat gue punya sesuatu buat lo..." Yus mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam tasnya. Cuprit menerimanya, harum mawar menusuk hidungnya dan menyerahkannya kembali pada Yus.
Yus menjelaskan bahwa mawar itu dia terima dari Pak Ayat, beliau membantu Yus membeli mawar tsb untuk kekasihnya agar semakin lengket. Cuprit bergidik membayangkan kekasih Yus terlihat senang dengan mawar itu. Setelah mawar, Yus mengeluarkan sebutir batu akik... kata Yus batu akik itu ada jampi-jampinya untuk kekasihnya agar selalu percaya dengan Yus.
"Lo mau gak? kalo iya, gue pesenin ke Pak Ayat. Demi Senja, bro..."
"Hasilnya?"
"Cewek gue pengen cepet-cepet nikah," ucap Yus sambil berlalu keluar dari kamar kos Cuprit.
"Yus!!! pesen paketan ituuuu!!" seru Cuprit. Yus tersenyum senang bahwa promosinya tidak sia-sia
***
"Bu, ini apa ya Bu? Tadi Suti nemu ini di bawah pot bunga pas tadi Suti mau mindahin pot-pot di teras" kata Suti menyerahkan sebungkus kain kumal kecil.
"Wah apa ini ya? Ibu kok gak pernah liat ya..."
Mereka berdua membuka kain kumal itu, Ibu dan Suti terkejut dengan isinya. Kain kumal itu berisi jarum, peniti, beberapa helai rambut, percikan darah yang sudah kering dan kertas bertuliskan huruf yang tidak mereka mengerti. Ibu segera membuang kain kumal tersebut ke tong sampah, Suti masih penasaran apa sebenarnya benda tersebut.
"Perbuatan orang yang tidak baik, jangan ditiru ya Suti. Kalo Suti tidak suka sama orang, bilang sama orangnya dan disertai alasan kenapa Suti tidak suka..."
"Iya, Bu... Suti juga gak suka dengan perbuatan menakut-nakuti orang. Apa ya bu namanya tuh... santet ya Bu?"
"Iya, santet... perbuatan yang tidak baik"
"Iya bu, hari gini masih pake santet? memalukan", derai tawa mereka berdua memenuhi ruang tamu mereka.
"Sumpah deh Yus, gue udah ngejar cintanya Senja tapi tetep aja ditolak mulu... dosa gue apa?" keluh Cuprit
"Dosa lo banyak Cup, tuh liat sampe rambut lo kribo ngembang gitu," kata Yus sambil cekikikan
"Yaelah Yus... gue harus gimana lagi Yus, nyerah tapi kebayang-bayang terus... ngejar tapi ya gini hasilnya," ucap Cuprit lirih
"Eh jangan nyerah dulu Cup, nih liat gue punya sesuatu buat lo..." Yus mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam tasnya. Cuprit menerimanya, harum mawar menusuk hidungnya dan menyerahkannya kembali pada Yus.
Yus menjelaskan bahwa mawar itu dia terima dari Pak Ayat, beliau membantu Yus membeli mawar tsb untuk kekasihnya agar semakin lengket. Cuprit bergidik membayangkan kekasih Yus terlihat senang dengan mawar itu. Setelah mawar, Yus mengeluarkan sebutir batu akik... kata Yus batu akik itu ada jampi-jampinya untuk kekasihnya agar selalu percaya dengan Yus.
"Lo mau gak? kalo iya, gue pesenin ke Pak Ayat. Demi Senja, bro..."
"Hasilnya?"
"Cewek gue pengen cepet-cepet nikah," ucap Yus sambil berlalu keluar dari kamar kos Cuprit.
"Yus!!! pesen paketan ituuuu!!" seru Cuprit. Yus tersenyum senang bahwa promosinya tidak sia-sia
***
"Bu, ini apa ya Bu? Tadi Suti nemu ini di bawah pot bunga pas tadi Suti mau mindahin pot-pot di teras" kata Suti menyerahkan sebungkus kain kumal kecil.
"Wah apa ini ya? Ibu kok gak pernah liat ya..."
Mereka berdua membuka kain kumal itu, Ibu dan Suti terkejut dengan isinya. Kain kumal itu berisi jarum, peniti, beberapa helai rambut, percikan darah yang sudah kering dan kertas bertuliskan huruf yang tidak mereka mengerti. Ibu segera membuang kain kumal tersebut ke tong sampah, Suti masih penasaran apa sebenarnya benda tersebut.
"Perbuatan orang yang tidak baik, jangan ditiru ya Suti. Kalo Suti tidak suka sama orang, bilang sama orangnya dan disertai alasan kenapa Suti tidak suka..."
"Iya, Bu... Suti juga gak suka dengan perbuatan menakut-nakuti orang. Apa ya bu namanya tuh... santet ya Bu?"
"Iya, santet... perbuatan yang tidak baik"
"Iya bu, hari gini masih pake santet? memalukan", derai tawa mereka berdua memenuhi ruang tamu mereka.
***
Ilustrasi di atas emang menggambarkan kondisi akhir-akhir ini yang mulai muncul ke permukaan lagi. Santet. Melekat erat dalam budaya kita sampai sekarang, budaya yang gak baik dan bisa ditemukan kapan pun dan dimana pun... dengan berbagai ilmu dan cara-cara yang hil mustahal. Percaya gak percaya ya emang ada. Lain ladang, lain belalang... lain pula macem santetannya.
Santet biasanya dilakukan untuk mencelakai orang, misalnya korban jadi sakit-sakitan yang gak jelas dan unlogic kalo diperiksain ke dokter, ada benda-benda asing dalam tubuhnya, bikin orang lain lengket sama kita (kayak kasusnya si Cuprit), dibuat bermasalah terus dalam pendidikan/ pekerjaannya dan fatalnya nih bisa menghilangkan nyawa orang. Hiiii~~ serem banget kan?
Aku saranin buat teman-teman, jangan sampai ya kalian melakukan perbuatan tersebut. Kalo gak suka sama orang, coba sampaikan baik-baik disertai dengan alasan kenapa kalian gak suka sama orang tersebut. Nyaman loh kalo sama-sama introspeksi diri dan jadi tau hal apa yang bisa meningkatkan kualitas diri dengan melakukan cara yang baik.
Kalo kalian suka sama temen, bicarakan juga yang baik-baik... cari tau kesukaannya apa, hal-hal yang bikin dia senang, ikut bergaul dengan teman yang lain dan masih banyak hal positif yang bisa kalian lakukan.
Ingat, Tuhan selalu mengajarkan kasih dan kebaikan... masa' iya kita dengan percaya diri melakukan santet atau sejenisnya. Percaya-gak percaya itu sah aja... tapi jangan sampai kita juga ikutan 'tenggelam' dalam lingkaran tersebut. :)
Tetap waspada ya teman-teman, pegang teguh iman kalian :)
logic,
.Asalia.